Pencapresan Dini Bentuk Tekanan ke Presiden

Debat Capres
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Walaupun pemilihan umum baru dilakukan pada 2014, namun sejak sekarang partai politik mulai mengajukan wacana calon presiden. Pengamat politik, Sukardi Rinakit menilai pencapresan dini ini karena parpol ingin menunjukkan eksistensinya.

Sukardi bahkan mengatakan pencapresan dini sejumlah partai sebagai salah satu bentuk tekanan kepada Presiden. Hal itu dikatakan Sukardi usai diskusi "Polemik" Radio Trijaya di Jakarta, Sabtu 8 Januari 2011.

"Partai ingin menunjukkan, 'kami ini eksis'. 'Kami eksis' ini adalah bagian dari tekanan ke Presiden," kata Sukardi.

Sukardi kemudian mencontohkan cara memberi tekanan kepada Presiden yang dilakukan parpol adalah dengan memunculkan tokoh. "Kalau punya tokoh kan menjadi ancaman," ujarnya.

Kemudian, kinerja pemerintah yang tergolong biasa-biasa saja dalam melakukan pembangunan dinilai Sukardi menjadi alasan parpol untuk mengibarkan benderanya sendiri. "Agar publik melihat ke mereka," tutur Sukardi.

Selain itu, pencapresan dini yang dilakukan parpol memperlihatkan politik di Indonesia yang masih mengedepankan tokoh dibandingkan platform partai. "Orientasi parpol memang ke kekuasaan, bukan platform," kata Sukardi.

Hingga saat ini belum ada partai yang secara tegas menyatakan calon presidennya. Meski sejumlah nama berseliweran.

Indo Barometer pun melakukan survei Prospek Calon Presiden 2014-2019 pada 9-20 Agustus 2010. Survei dilaksanakan di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebesar 1.200 orang. Margin of error sebesar kurang lebih sekitar 3,0 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei dilakukan dengan pertanyaan tertutup 10 nama. Dalam pertanyaan ini, nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak dicantumkan. Nama, SBY diganti dengan nama istrinya, Ani Yudhoyono. Hasilnya, Ani Yudhoyono berada di peringkat keenam, sedangkan Suryadharma di posisi sembilan.

Berikut urutan hasilnya: Megawati urutan pertama (21,8 persen), Prabowo Subianto (15,5 persen), Wiranto (8,7 persen), Aburizal Bakrie (5,6 persen), Muhaimin Iskandar (3,5 persen), Ani Yudhoyono (3,4 persen), Surya Paloh (3,3 persen), Hatta Rajasa (2,0 persen), Suryadharma Ali (0,3 persen), dan Luthi Hasan Ishaaq (0,3 persen). (art)

Momen Pratama Arhan Peluk Mesra Azizah Salsha Usai Timnas Indonesia Lolos Piala Asia U-23
NewJeans

Min Hee Jin dari ADOR Ngaku Konsultasi dengan Dukun Tentang BTS

Semua mata tertuju pada ADOR dan HYBE saat Min Hee Jin menyerukan konferensi pers pada 25 April. Min Hee Jin mengaku berkonsultasi dengan dukun tentang BTS.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024