Wawancara Khusus

Sutiyoso: Saya Akan Panggil Orang Pintar

Kepala BIN Sutiyoso.
Sumber :
  • Antara/ Yusran Uccang

VIVAnews - Nama Sutiyoso tiba-tiba melambung sebagai calon alternatif Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2011-2015. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu disebut-sebut punya kans kuat menjadi orang nomor satu di tubuh PSSI.

Sejak empat calon seperti George Toisutta, Arifin Panigoro, Nurdin Halid, dan Nirwan Dermawan Bakrie dilarang mencalonkan kembali oleh Federasi Sepakbola Dunia (FIFA), nama Sutiyoso langsung meroket di media sebagai calon alternatif.

Dengan pengalamannya membina klub Persija Jakarta serta pernah memimpin tiga organisasi olahraga: Perbakin, PBSI dan Perbasi, Sutiyoso atau biasa dipanggil Bang Yos itu yakin mampu memimpin PSSI. Berikut ini petikan wawancara VIVAnews.com dengan Bang Yos:

Nama Anda mulai disebut-sebut sebagai calon alternatif Ketua PSSI, apa tanggapannya?

Kubu Ganjar-Mahfud Tidak Terima Gugatannya ke MK Disebut Salah Sasaran oleh KPU

Awalnya ada empat calon, Pak George Toisutta, Pak Arifin Panigoro, Pak Nirwan Dermawan Bakrie dan Pak Nurdin Halid. Dalam pertarungan yang cukup lama itu, sebenarnya seratus pemilik suara itu sudah terbagi habis untuk keempat calon itu. Anda pasti paham maksud saya. Ada yang tarik sana tarik sini, ada yang masih setia, itu realita. Waktu itu nama Sutiyoso tidak ada. Sudah tiga cabang olahraga nasional saya urus, menembak (Perbakin), basket (Perbasi) dan bulu tangkis (PBSI). Saya selalu didudukkan seperti itu. Jadi saya pun tidak berambisi sekali menduduki jabatan itu.

Nah, setelah empat kandidat dieliminir oleh Komisi Banding dan hasil  itu diamini oleh FIFA, serta terus berlanjut ke Kongres Riau yang lalu diambil alih oleh kelompok 78. Pada saat bersamaan empat calon ini tidak memenuhi syarat.

Lalu  sejumlah orang dari masyarakat bola berpikir mengapa tidak mencari calon alternatif. Lalu  muncul dipublik dua nama yaitu  Jusuf Kalla dan saya.  Saat Jusuf Kalla ditanya soal kesediaannya, dia menolak. Dia menegaskan bahwa  meskipun tidak mempunyai suara, Jusuf Kalla mendukung Sutiyoso.  Tidak bermaksud melebih-lebihkan, saya memang sudah mengurus olahraga nasional selama 23 tahun.

Pengalaman itulah yang menjadi modal saya untuk mengelola cabang olahraga lain termasuk sepakbola. Saat jadi gubernur saya tetap peduli dan cinta dengan sepakbola. Saya yang mengangkat Persija dari sepakbola pinggir kali menjadi sepakbola bagus seperti sekarang ini. Di waktu kepemimpinan saya, Persija bisa juara Liga dan Juara Champions dan saya terus bina Persija.

Jokowi Ogah Komentari soal Sengketa Pemilu 2024 di MK

Saya melakukan semua itu sebab saya sangat mencintai bola dan saya juga pemain bola. Dan saya yakin akan berbuat maksimal kalau dipercaya oleh pemegang suara tadi. Untuk saat ini suporter saya, ya hanya pecinta sepakbola lewat twiiter dan facebook, lewat email, dan sms.

Tapi dari pemilik suara mereka tetap ngotot untuk memperbolehkan empat calon yang dilarang FIFA agar bisa maju lagi?
Kalau mereka ngotot dan mereka gagal, dan misalnya Agum (Gumelar) gagal, lalu kelompok 78 membuat kongres tandingan sendiri pasti kita akan dihukum. untuk apa saya maju, karena pasti dihukum, sebab Sea Games tidak boleh ikut. Mana mungkin mengurusi organisasi seperti itu yang lagi dihukum. Masalahnya kalau itu dipaksakan, artinya kita mengorbankan kepentingan yang lebih besar.
 
Bayangkan Sea Games Indonesia tuan rumah, sepakbola ditargetkan pemerintah untuk menjadi juara, tapi Indonesia tidak bisa ikut, kalau ada kongres tandingan, pasti Indonesia dihukum. Itu kata FIFA bukan kata saya. Logika saya dengan kunjungan singkat itu kalau FIFA mau mengubah keputusan, dia (FIFA) harus mengundang anggota exco lagi, karena anggota exco bukan dari Swiss saja, tapi ada juga dari Italia.

Hanya untuk memperjuangkan negara yang sepakbolanya nomor berapa seperti Indonesia. Kita ini ngomong menggunakan logika, dan Sepp Blatter siap mencalonkan diri lagi memipin FIFA. Kalau teman-teman yang lain ngotot terus dan kemudian Blatter setuju, itu sama saja di menjilat ludahnya sendiri. Jika itu terjadi Blatter akan diserang oleh lawannya. ( Lawan kuat Blatter dalam merebut ketua FIFA adalah Mohamed bin Hammam-red).

Apakah Anda sudah mencari dukungan selama ini?
Kalau menurut saya, 100 pemilik suara sudah nggak bergeser dukungannya, iya kan. Sudah diikat, saya nggak mau transparan nanti nggak etis. Karena KN (Komite Normalisasi) masih memperjuangkan, jadi tunggu saja siapa tahu berhasil. Mungkin kalau empat kandidat tidak boleh maju, mungkin mereka akan mencari calon lain.

Selama ini memangnya Anda tidak mendapat dukungan?
Oh ada, Persija. Kalau Persija nggak dukung saya ya kebangetan karena latar belakangnya.  Bagaimana saya mencari duit untuk Persija.

Selain Persija siapa lagi?
Baru Persija, dan saya harus memberikan apresisasi, dan mereka tidak lupa sama kulitnya.

Modal Anda di Persija apa cukup untuk memimpin sebuah organisasi sepakbola nasional?
Bukan membina Persija saja, selama ini saya sudah mengurus organisasai olahraga selama 23 tahun. Apalagi ada calon yang lain yang belum pernah, itu saja pertanyaannya. Saya kan tidak bekerja sendirian. Saya ini pemimpin yang merasa diri saya tidak pintar. Itulah saya. Saya selau memanggil orang pintar contohnya kalian, pemain veteran sepakbola, dan dari media. Semua orang akan saya panggil, sampai saya yakin inilah yang terbaik.

Konsep apa yang Bang Yos tawarkan untuk membangun sepakbola Indonesia?
Pertama, akomodasi pihak yang bersekutu menjadi sebuah sinergi. Menurut saya kubunya Pak Nurdin sejelek-jeleknya dia sudah dua periode pasti ada yang positif, itulah yang kami ambil. Sementara dari sisi Pak Arifin Panigoro telah menggulirkan Liga tanpa APBD, itu adalah sebuah prestasi. Nah, inikan bisa diakomodir. Saya ini berada di tengah-tengah dan netral. Dengan latar belakang dan rekor yang jelas.

Dalam sepeluh tahun terakhir, sepakbola Indonesia terpuruk. Menurut Anda apa persoalannya?
Pembinaannya kurang menjanjikan. Semua cabang olahraga apa pun kalau bicaranya prestasi di dunia, selalu pembinaanya berangkat dari usia dini. Seperti, Tiger Woods, Muhammad Ali, David Beckham dan Lionel Messi. Sepakbola juga seperti itu, pembinaan usia dini adalah kuncinya.

Lalu, cara Anda melakukan pembinaan usia dini itu bagaimana?
Harus bekerjasama dengan pemerintah daerah. Pemerintah daerah kan bisa diinstruksikan lewat pemerintah pusat misalnya lewat Kemenpora dan kerjasama dengan pengembang menggarap lahan untuk lapangan sepakbola. Biar semua anak kecil bisa main bola.

Tapi itu program jangka panjang, program jangka pendek yang Anda tawarkan apa?
Ya apa adanya kami ambil. Yang depan mata kan ada Sea Games, pemain terbaik yang akan kami ambil.

Soal naturalisasi?
Itu potomg kompas, kalau keadaan darurat nggak apa-apa, tapi ngga ada kebanggaan. Kalau dari provinsi bisa merekrut lima saja, terus kalau merekrut dari 30 provinsi kan sudah banyak. Tapi harus dimasukkan di camp untuk melatih dari segi fisik dan teknik serta sampai ke kepribadian dan harus juga disekolahkan. Kalau rontok dan mereka gagal, bisa langsung dipulangkan ke orangtua dan bisa melanjutkan sekolahnya lagi.

Yusril Sebut Gugatan 03 Buat Adegium 'Vox Populi Vox Dei' Kehilangan Makna
Ketua MK Suhartoyo, Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Momen Ketua MK Semprot Kuasa Hukum KPU yang Puji-puji Hasyim Asy'ari

Menurut kuasa hukum KPU, meski nama Hasyim Asyari disangkutpautkan dengan banyak dugaan pelanggaran tapi proses Pemilu 2024 tetap berjalan lancar.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024