Wawancara Dubes Pakistan, Mohammad Aqil Nadeem

Nama Soekarno Sangat Tersohor di Pakistan

Dubes Pakistan untuk Indonesia, Mohammad Aqil Nadeem.
Sumber :
  • Viva.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id –  Indonesia telah lama menjalin hubungan baik dengan negara-negara Asia. Salah satunya dengan Pakistan.

Yasmeena Ali Bintang Porno Afghanistan, Buka Suara Soal Taliban

Ternyata, di Pakistan, nama Presiden Soekarno dikenang dengan baik. Bahkan ada area yang diberi nama Soekarno Square. Konferensi Asia Afrika 1955 adalah awal kedekatan dan hubungan baik Indonesia dengan Pakistan.

Seberapa dekat hubungan tersebut, Endah Lismartini dan Dinia Adrianjara dari VIVA.co.id mewawancarai Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Mohammad Aqil Nadeem, di kantornya.

Tentara Amerika Hengkang, 80 Tahanan Perang Taliban Dibebaskan

Dubes Nadeem pun antusias menjelaskan hubungan terkini antara Pakistan dan Indonesia, termasuk kerjasama-kerjasama strategis yang perlu ditempuh untuk mempererat hubungan kedua negara ini di masa depan.

Berikut petikan wawancaranya:

Amerika Tarik Pasukan, Afghanistan Bebaskan 400 Tahanan Taliban

Bagaimana hubungan dan kedekatan antara Indonesia dan Pakistan?

Seperti diketahui hubungan Indonesia dan Pakistan sudah ada sejak kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Proses menuju Kemerdekaan Indonesia sempat terhenti selama dua tahun, dan pasukan dari Pakistan pun sempat membantu.

Kami ingin membantu sebagai sesama negara Muslim. Mereka bekerja sama dengan pejuang Indonesia. Mereka menolak untuk berperang melawan Indonesia, namun memilih untuk bekerja sama untuk mendukung Indonesia.

Setelah pasukan Inggris dan Belanda ditarik, usai kemerdekaan Indonesia, pasukan Pakistan tetap tinggal. Mereka bekerja dan menikah di Indonesia, saat ini mereka punya tiga generasi di Indonesia.

Beberapa dari mereka bahkan sekarang menjadi anggota parlemen, beberapa juga jadi pebisnis. Jadi kita punya kehadiran yang kuat dan orisinil. Jadi sejak awal hubungannya sudah sangat bagus.

Kita punya hubungan persahabatan yang hangat. Mendiang Presiden Soekarno sangat dekat dengan Pemimpin Pakistan. Nama Presiden Soekarno pun sangat tersohor di sana. Misalnya saja beberapa nama jalan di Pakistan menggunakan nama Soekarno, juga ada gedung publik yang menggunakan nama presiden pertama Indonesia itu.

Ini terus tumbuh dalam beberapa waktu terakhir. Ada area yang namanya Soekarno Square, selain nama jalan Soekarno. Ia dikenang sangat baik di pakistan.

Banyak juga pemimpin Indonesia yang berkunjung ke Pakistan. Hampir semua pemimpin Pakistan telah datang ke Indonesia, kita sangat dekat satu sama lain, khususnya saat Konferensi Asia Afrika di Bandung.

Pakistan merupakan salah satu negara pendukung Konferensi Asia Afrika 1955. Jadi inilah dari awal kita punya hubungan yang sangat baik.

Kalau dari segi politik dan ekonomi terus bertambah baik, kini kita punya hubungan yang baik dalam kerjasama pertahanan. Jadi dalam banyak aspek dan area hubungan kita berkembang dengan sangat membanggakan. 

Sektor mana yang paling menonjol dari antara kerjasama kedua negara? 

Dalam 10 tahun terakhir, kerjasama perekonomian kita memiliki peningkatan yang sangat signifikan. Pada tahun 2003 dan 2004, kami bahkan membeli pesawat penerbangan dari Indonesia.

Saat itu kami membeli tiga pesawat dari Indonesia dan secara terus menerus mengalami peningkatan. Jadi bisa dibayangkan bahwa level dari kerjasama ini, khususnya dalam bidang pertahanan merupakan salah satu yang patut diperhitungkan.

Saat ini, Pakistan adalah negara terbesar keempat yang mengimpor minyak kelapa sawit dari Indonesia. Kemudian, Pakistan juga merupakan negara kesembilan terbesar dalam kerjasama perdagangan dengan Indonesia. Impor dan ekspor kedua negara telah mencapai angka 2.2 milyar. Ekspor dan impor ini tentu meningkatkan kerjasama bilateral dalam hal sektor perdagangan, dan sangat memuaskan.

Kami juga mencoba untuk meningkatkan impor coal dari Indonesia. Kemungkinan pada 4-5 tahun mendatang, kami kemungkinan akan menjadi negara keempat terbesar yang mengimpor coal dari Indonesia. Jadi ini adalah contoh kerjasama yang sangat baik antara kedua negara.

Indonesia juga mengimpor produk dari Pakistan, seperti peralatan agrikultur. Indonesia juga mengimpor beras dari Pakistan sebanyak 1 juta ton karena kondisi Indonesia yang tahun lalu sempat mengalami penurunan, sehingga mengimpor beras dari Pakistan. Indonesia juga mengimpor beberapa produk tekstil dan kertas. Jadi kami yakin ke depannya Pakistan akan menjadi salah satu negara dengan kerjasama terbesar dengan Indonesia.

Sektor apa yang menarik di Pakistan, yang makin bisa ditingkatkan dengan Indonesia?

Turis merupakan salah satu bidang yang potensial untuk ditingkatkan dengan Indonesia. Faktanya, tahun lalu banyak wisatawan Pakistan yang berkunjung ke negara-negara Asia Tenggara. Saya yakin, mereka memiliki ketertarikan yang besar untuk berkunjung ke Indonesia, apalagi Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

Jika mereka datang ke sini, mereka tidak perlu khawatir untuk menemukan makanan halal. Kita mencoba untuk mempromosikan turisme Indonesia kepada Pakistan, namun masih ada beberapa kesulitan. Salah satuya adalah Indonesia memberlakukan pembatasan visa kunjungan dari Pakistan. Meskipun Indonesia memberikan banyak free visa ke beberapa negara, namun sangat disayangkan karena Pakistan termasuk dalam daftar negara yang sulit mendapatkan visa Indonesia. Jadi kami mencoba meyakinkan pemerintah Indonesia untuk menghapus Pakistan dari daftar itu, sehingga wisatawan Pakistan bisa datang ke Indonesia dan berkontribusi dalam meningkatkan industri tourism bagi Indonesia.

Kami berharap pemerintah Indonesia dapat menghapus Pakistan dari restriction list. Saya yakin jika hal ini bisa tercapai, maka akan semakin banyak wisatawan pakistan yang akan datang ke Indonesia. karena sebenarnya banyak orang Pakistan yang berkunjung ke Thailand, karena kebijakan visa di Thailand lebih bebas dibandingkan di Indonesia. Kami paham kenapa Pakistan ada di daftar ini, kami telah membantu Indonesia dalam banyak kerjasama.

Dubes Pakistan, Mohammad Aqil Nadeem.

Selain itu, banyak orang Pakistan yang tinggal di beberapa negara sekitar seperti Singapura, Malaysia, Bangkok, mereka pasti membutuhkan visa untuk berkunjung ke Indonesia. Namun hal ini menjadi sulit karena keterbatasan kunjungan, sehingga mereka harus menunggu pembuatan visa hingga tiga bulan. Ini tentu menyulitkan pekerjaan mereka sebagai seorang profesional. 

Banyak orang Pakistan di Indonesia yang bekerja di perusahaan multinasional seperti Nestle, Exxon, Citibank. Jadi orang orang profesional yang kompeten ini bekerja juga di beberapa negara lain juga ingin berkunjung ke Indonesia dalam rangka pekerjaan profesionalnya. Saya berharap pemerintah Indonesia memahami posisi ini dan menghapus kebijakan, sehingga  people to people contact semakin meningkat.

Apakah sudah ada diskusi dengan Presiden Joko Widodo soal pencabutan pembatasan visa bagi Pakistan? 

Kami sudah secara regular berkomunikasi dengan petinggi Indonesia dan kami sudah meningkatkan isu ini dalam berbagai pertemuan tingkat tinggi. Kami mendapatkan respon positif dari Presiden Jokowi dan berjanji untuk meninjau kembali isu ini dan secara langsung meminta Menlu Retno Marsudi untuk mengkaji ulang permasalahan ini. Namun sayangnya, sejak lima bulan setelah Jokowi berjanji untuk membahas proses ini, belum banyak perubahan. Tapi akan terus melakukannya.

Apakah menurut Anda banyak orang pakistan akan datang jika pembatasan visa dicabut? 

Ya. Setiap hari kami memperoleh email dari masyarakat Pakistan, baik tinggal di Pakistan maupun negara lainnya seperti Uni Eropa atau Amerika, mereka ingin datang ke Indonesia karena di sini adalah negara yang indah, negara Muslim. Mereka mau mengunjungi Bali, namun mereka tidak bisa karena peraturannya sangat ketat. Saya yakin jika ini diangkat, banyak turis akan datang dan berkontribusi dalam pemasukan negara.

Apakah orang Indonesia memiliki ketertarikan yang sama untuk berkunjung ke Pakistan? 

Sejujurnya tidak banyak turis yang berkunjung ke Pakistan karena adanya image negatif yang timbul beberapa tahun terakhir. Namun saya melihat dalam beberapa bulan terakhir semakin banyak perbaikan, ada banyak orang yang mengantri untuk pembuatan visa. Kebanyakan dari mereka adalah pebisnis. Pakistan adalah importir minyak goreng terbesar keempat, Sehingga banyak orang Indonesia, terutama profesional dan pelaku bisnis dan pelajar yang mau ke Pakistan.

Meskipun memang jumlahnya tak terlalu banyak. Saya berharap dengan adanya perubahan di Pakistan, kampanye melawan terorisme dan operasi militer dalam rangka keamanan, insiden telah terus berkurang. Orang akan berkunjung Pakistan lebih banyak. Kedutaan akan membantu memfasilitasi. Keadaan semakin meningkat.

Dubes Pakistan untuk Indonesia, Mohammad Aqil Nadeem.

Pakistan adalah negara dengan jumlah penduduk yang mencapai hampir 200 juta jiwa. Tingkat kepadatan penduduknya adalah 237,4/km2. Dengan kepadatan seperti itu, Pakistan terlihat sebagai negara yang penuh orang. Akibatnya, negara tersebut terkesan sangat penuh dan padat. Dubes Mohammad Aqil Nadem mengakui, Pakistan masih memiliki masalah dengan populasi, dan hingga saat ini negara tersebut terus berjuang agar mereka bisa menekan tingat populasi.

Pakistan adalah negara yang sepertinya sangat penuh masalah, apakah benar?

Pakistan memang padat, tapi tak sepadat Indonesia. Pakistan adalah negara dengan populasi muslim terbesar kedua di dunia setelah Indonesia. Sebelum Bangladesh, Pakistan adalah nomor dua. Kami punya populasi problem. Banyak program yang telah dibuat pemerintah untuk mengontrol berkembangnya populasi penduduk. Populasi adalah isu yang besar. Permasalahan dengan Pakistan adalah banyak orang yang berasal dari kampung atau desa ke kota, ini tentu menimbuhkan masalah. 

Ketika lebaran, Jakarta kosong karena semua orang pulang kampung. Saat itu kita baru bisa mengetahui berapa jumlah sebenarnya orang Jakarta, semua jadi normal kembali. Jadi menurut saya kita menghadapi permasalahan yang sama dan ini adalah sebuah dampak dari modernisasi.

Dengan ekonomi di urban area, orang orang mulai berpindah ke tempat tempat ini untuk mencari pekerjaan. Jadi pemerintah mencoba untuk meningkatkan fasilitas di wilayah pedesaan, mencoba membangun jalan dari sawah ke pasar, sehingga petani punya akses mudah ke kota, kemudian fasilitas air gas di area mereka disediakan sehingga mereka tidak pindah kota jika punya kondisi ekonomi di kampung itu baik. Memberikan pendidikan yang baik supaya mereka mengerti. Kita punya permasalahan yang sama. 

Sebenarnya apa perbedaan antara Muslim di Indonesia dan Pakistan? 

Kami punya banyak kesamaan Indonesia dan Pakistan terutama karena sama sama negara Muslim. Kita juga pergi ke Mesjid, dan menghadiri pertemuan-pertemuan sosial. Tapi di Indonesia perkembangan Muslimnya lebih agresif dan liberal dibanding Pakistan. Contohnya, perempuan di Indonesia bisa pergi ke Mesjid untuk sembahyang sedangkan di Pakistan tidak boleh, hanya boleh laki laki. Namun di beberapa kota memang sudah ada seperti di Islamabad, tapi ini bukan sesuatu yang populer di sana. Misalnya Ramadan di Indonesia, banyak perempuan ke mesjid untuk tarawih, tapi di Pakistan tidak ada.

Indonesia toleransinya lebih tinggi. Mereka tidak cepat marah, Pakistan lebih cepat marah. Ini adalah sosial budaya yang berbeda, mungkin karena cuaca. Di pakistan cuacanya bisa mencapai 46-48 derajat, bahkan di beberapa bisa 50-51 jadi siapapun bisa 'crazy.' Tapi pada dasarnya semua sama, mereka biasa menggunakan hijab di pakistan sama seperti di Indonesia. Di wilayah pedesaan, orang lebih konservatif sama seperti di Pakistan. Kalau di kota lebih maju, di kampung lebih terbelakang. Jadi banyak kesamaan. Indonesia lebih toleran.

Pakistan telah belasan tahun mengalami masalah dengan kelompok konservatif, bahkan kelompok militan. Saat ini kelompok militan Taliban adalah yang paling sering memunculkan serangan dan teror di Pakistan. Kepada Viva, Dubes Aqil juga tak menolak membahas soal Taliban di Pakistan.

Berapa banyak Taliban di Pakistan?

Tidak terlalu banyak, hanya minoritas kecil. Tidak sampai seribu orang. Mereka adalah orang yang sangat berdedikasi namun juga bisa menimbulkan masalah besar. Mereka sangat kecil jumlahnya di sana. Namun mereka menggunakan kekuatan untuk mengimplementasikan misi mereka, sehingga orang mungkin berpikir bahwa mereka memiliki jumlah pendukung yang banyak. Padahal tidak. Kemungkinan mereka banyak di Afghanistan, tapi tidak di Pakistan. Mereka juga tidak memiliki dukungan besar diantara populasi Pakistan. Mereka mungkin punya kekuaataan tahun 2013 namun kami sudah membasmi operasi militan sehingga keadaan terus membaik. Mereka sudah terus kami tekan.

Dubes pakistan 3

Beda dengan GAM di Indonesia. GAM ada unsur politiknya jadi ini jelas berbeda dengan yang ada di Taliban. Di Pakistan, Taliban tidak punya dukungan. Saat pemilihan beberapa tahun lalu pun mereka kalah dan tidak memperoleh satu pun suara di kursi parlemen. Jadi meskipun mereka kecil, tapi mereka siap untuk berperang dan siap mati jadi mereka punya potensi untuk membuat masalah.

Bagaimana kondisi keamanan di Pakistan saat ini? 

Tahun 2014 situasi sangat parah, ada serangan teroris yang terjadi setiap minggunya dan banyak orang yang tewas. Sejak perang terhadap teroris dimulai, 70 ribu orang pakistan telah terbunuh, lebih dari 7.000 anggota militer dan petugas kepolisian tewas. Ini adalah isu yg besar. Namun sesudah tahun 2014 saat pemerintah meluncurkan program besar besaran untuk melawan teroris, kondisi keamanan sangat meningkat. Saat ini sudah jarang sekali terdengar adanya serangan dan media internasional juga memberitakan bahwa situasi di pakistan telah membaik. Basis teroris juga sudah dibersihkan, 99 persen area yang sempat mereka kuasai sudah dibersihkan. Semuanya sudah membaik. Semuanya menghilang karena operasi militer sangat sukses. 

Saat ini sejak perang melawan teroris, ada kemungkinan mereka pindah ke kota utama tinggal atau memiliki operasi berbeda. Pada dasarnya, kita tidak bisa mengontrol 100 persen hal ini. Sama seperti di Jakarta, meskipun keamanan sudah tinggi namun mereka masih bisa menyerang Starbuck di Sarinah beberapa waktu lalu. Jadi kita tidak bisa 100 persen menjamin keamanan, pasti ada saja orang yang mau mengorbankan nyawanya. Kita tidak bisa mencegah mereka. Tapi kita harus punya kapasitas untuk melawan mereka.

Apa saja yang sudah dilakukan Pemerintah Pakistan untuk mengubah pandangan negatif masyarakat dunia mengenai Pakistan? 

Sampai 2014 memang suasana pakistan kurang baik namun semuanya sudah berubah. Media internasional juga sudah membuktikan dengan pemberitaan yang sangat baik, semuanya sudah meningkat. Karachi semua sangat meningkat dengan baik. Turis manca negara datang ke Karachi. Salah satu bukti nyata adalah kondisi Stock Exchange di Pakistan setiap harinya selalu membuat rekor baru. Ini adalah pembuktian bahwa kepercayaan investor terhadap Pakistan sudah membaik. China adalah salah satu negara yang berkontribusi dalam hal ini, yaitu investasi dalam energi project power plant, pembangunan network. Indikasi ini artinya keamanan dan ekonomi meningkat, jd investor datang. Ada juga multinasional bank di pakistan. 

Apa harapan Anda bagi masa depan Indonesia dan Pakistan?

Kita punya hubungan yang sangat baik sejak awal kemerdekaan. Kita sama sama membangun Konferensi Asia-Afrika.

Soekarno dekat dengan orang Pakistan. Banyak nama jalan di Pakistan, kemudian bangunan publik yang diberi nama Presiden Soekarno.

Kemudian faktanya adalah sama sama negara dengan populasi Muslim. Kita lihat juga ekonomi dan politik yang terjadi di Indonesia, bagaimana perkembangannnya.

Seperti diketahui Indonesia pernah melewati masa otoriter selama 30 tahun, transisi ke demokrasi ini menjadi suatu contoh yang sangat baik bagi Pakistan. Kami akan terus belajar dengan Indonesia contohnya dengan negara Muslim. Menurut saya Indonesia harus memainkan perannya dalam politik internasional. 

Apakah ada cerita menarik selama Anda menjabat sebagai Dubes Pakistan untuk Indonesia?

Mewakili Pakistan di Indonesia adalah sesuatu yang sangat menjadi kebanggaan saya. Memori yang terbaik saya adalah bertemu dengan Presiden Jokowi. Ia adalah seorang pemimpin yang sangat rendah hati. Dia pun memposisikan diri dengan baik. Ketika bicara dengannya, saya tidak berpikir bahwa itu adalah presiden karena dia sangat rendah hati. Sangat rileks. Sungguh ingatan yang menyenangkan bagi saya. Menurut saya Indonesia punya pemimpin yang baik dan akan melakukan banyak hal baik bagi Indonesia. Dia adalah politisi yang jujur.

(Di akhir wawancara, Dubes Mohammad Aqil Nadeem mengingatkan Indonesia tentang Kashmir. Ia mengatakan soal Kashmir hampir mirip dengan Palestina. Setiap hari, nyaris terjadi pembunuhan terhadap Muslim di sana. Ia mengingatkan bagaimana Indonesia bersikap pada Palestina, dan berharap Indonesia juga mengambil sikap yang sama soal Kashmir.)

"Indonesia punya peran yang sangat besar dalam mendorong kemerdekaan Palestina, dalam KTT OKI. Kami sangat bangga atas kinerja Indonesia ini. Kami juga minta Indonesia dan pemimpin untuk melihat isu Kashmir, mereka juga orang Muslim. Mereka lebih sedikit dari Palestina. Kashmir juga di bawah serangan.

Dalam 20 tahun terakhir, lebih dari 800 orang tewas oleh India dan sayangnya negara Muslim lainnya tidak mengambil sikap. Indonesia selalu bersikap netral. Ketika saudara kita di negara lain terkena musibah, kita pasti berusaha untuk menolong. Jadi kita minta Indonesia untuk keluar dan bersuara bersimpati bagi Kashmir dan menolong mereka.

Menurut saya Indonesia dan media bisa menggunakan kekuatannya untuk menolong. Indonesia sebagai negara Islam besar dan anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) bisa membawa isu ini, dan meminta pihak-pihak terkait untuk menghentikan pembunuhan atas orang-orang tak bersalah itu.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya