Beranda Login
img_title

Abu Bakar Ba’asyir

aktivis
17 Agustus 1938
s/d
Sekarang
img_title img_title
Menjadi aktivis sejak mahasiswa, Abu Bakar Ba'asyir menjadi ustaz. Ia sempat hijrah ke Malaysia dan kembali ke Indonesia. Ketidakharmonisannya dengan penguasa menyeretnya ke penjara atas tuduhan teroris.

 Abu Bakar Ba'asyir bin Abu Bakar Abud atau lebih akrab disapa Ustaz Abu Bakar Ba’asyir dikenal sebagai seorang ulama berdarah Arab yang memimpin Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Ia juga adalah pendiri pesantren Al Mu'min, Solo, Jawa Tengah.
 
Ba’asyir lahir di Jombang, 17 Agustus 1938. Ia mengenyam pendidikan Islam di Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur yang lulus pada 1959 dan melanjutkannya ke Fakultas Dakwah Universitas Al-Irsyad, Solo, Jawa Tengah. 
 
Perjalanan karier di bidang keagamaan diawali saat Ba’asyir menjadi aktivis Himpunan Mahasiswa Islam Solo. Selain itu, ia juga menjabat sebagai sekretaris perkumpulan Pemuda Al-Irsyad, Solo.
 
Jiwanya sebagai seorang aktivis memang bukan main-main. Perlahan tapi pasti, Ba’asyir semakin menanjak. Ia dipercaya sebagai Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia, Ketua Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam, memimpin Pondok Pesantren Al Mu’min dan menjadi Ketua Organisasi Majelis Mujahidin Indonesia (MMI).

Pada 10 Maret 1972, Ba’asyir bersama rekan sejawatnya Abdullah Sungkar, Yoyo Roswadi, Abdul Qohar H. Daeng Matase dan Abdllah Baraja mendirikan pesantren Al Mu'min yang berlokasi di Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah. Pondok pesantren ini pada awalnya hanya berisi kegiatan kuliah zuhur di Masjid Agung Surakarta. Namun, belakangan pondok ini berkembang menjadi Madrasah Diniyah.
 
Saat terjadi perpecahan politik karena permasalahan ekonomi di zaman Orde Baru, Ba’asyir memilih tinggal di Malaysia selama 17 tahun. Pilihannya tersebut didasari atas penolakan diberlakukannya asas tunggal Pancasila. 
 
Pada tahun 1983, Ba’asyir bersama Abdulla Sungkar ditangkap dengan tuduhan menghasut orang-orang untuk menolak asas Pancasila. Ba’asyir juga melarang santrinya untuk hormat kepada bendera saat upacara karena dianggap syirik.
 
Tak hanya dituduh sebagai penghasut, Ba’asyir pun dianggap sebagai salah satu tokoh gerakan Hispran (Haji Ismail Pranoto) yang masih bagian dari Darul Islam (Tentara Islam Indonesia Jawa Tengah). 
 
Di persidangan, Ba’asyir dan Abdullah Sungkar divonis 9 tahun penjara. Namun, mereka berdua tidak terima putusan kasasi itu dan memilih kabur ke Malaysia.
 
Pelarian mereka berdua dimulai dari Kota Solo lalu menyeberang ke Malaysia melalui jalur laut dari Medan. Dilansir dari agen intelegen Amerika Serikat, CIA, Ba’asyir membentuk gerakan Islam radikal bersama Jamaah Islamiyah di Malaysia. Gerakan ini masih berkaitan dengan Al-Qaeda.
 
Pada tahun 1985 hingga 1999, Ba’asyir dan Abdullah menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat muslim berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist di Malaysia dan Singapura. Kariernya pun melejit di luar negeri. 
 
Saat dirinya diinterogasi mengenai kegiatan keagamaan yang sering dilakukannya, Ba’asyir membantah laporan dari CIA mengenai usaha pembentukan Islam Radikal di Malaysia. Tapi, meski demikian pemerintah Amerika Serikat tetap memasukan nama Ba’asyir sebagai seorang teroris karena keterlibatan jamaahnya dengan jaringan Al-Qaeda.
 
Saat usianya 61 tahun, Ba’asyir kembali ke tanah air. Ia pun bergabung dengan organisasi Majelis Mujahidin Indonesia dan ditunjuk sebagai ketua pada tahun 2002. Perkumpulan tersebut memiliki misi untuk menegakan syariat Islam di Indonesia.
 
Setelah terjadi peristiwa pengeboman di Bali, Ba’asyir digadang-gadang sebagai otak dari peristiwa naas tersebut. Kejadian terorisme ini bahkan telah menyita perhatian masyarakat internasional pasalnya pengeboman ini telah menewaskan warga negara asing yang tengah berlibur di Bali.
 
Kepala Kejaksaan Negeri Sukoharjo, Muljadji pun melakukan koordinasi dengan Polres dan Kodim Sukoharjo untuk memanggil Abu Bakar Ba’asyir untuk melakukan pemeriksaan. 
 
Ia pun memenuhi panggilan dari Mabes Polri. Kuasa hukum Ba’asyir, Achmad Michdan melakukan konferensi pers dan menjelaskan bahwa pemanggilan Abu Bakar Ba’asyir ke Gedung Direktorat Intelijen merupakan bentuk usaha Interpol untuk mengayomi Ba’asyir.
 
Sepak terjang Ba’asyir bahkan hingga masuk majalah TIME. Dalam majalah tersebut disebutkan bahwa Ba’asyir menjalin jaringan dengan terorisme internasional. Hal ini juga didasari dari pengakuan Umar Al-Faruq, seorang warga negara Yaman yang ditangkap di Bogor.
 
Ba’asyir tetap membantah isi artikel TIME tersebut. Dirinya bahkan meminta pemerintahan Indonesia membawa Umar Al-Faruq yang telah digiring ke Afganistan kembali ke Indonesia untuk pemeriksaan lanjutan. Ba’asyir juga bersikukuh bahwa peristiwa pengeboman di Bali itu bukanlah ulahnya melainkan ulah Amerika Serikat yang ingin menunjukan bahwa Indonesia sarang teroris.
 
Proses hukum Abu Bakar Ba’asyir berlangsung dengan penuh polemik. Hingga ditetapkan sebagai tersangka, ia tetap tidak datang memenuhi panggilan polisi. Lalu pada 3 Maret 2005, Ba’asyir divonis hukuman 2.6 tahun penjara dan bebas pada 14 Juni 2006.
 
Namun, pada tahun 2010 Ba’asyir kembali ditahan oleh Kepolisian RI di Banjar Patroman atas tuduhan membidani satu cabang Al Qaida di Aceh. Pada 16 Juni 2011, Ba’asyir ditetapkan hukuman penjara 15 tahun oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan setelah dinyatakan terlibat dalam pendanaan latihan teroris di Aceh dan mendukung terorisme di Indonesia.
 
Pada 2018, ustaz Abu Bakar Ba’asyir yang saat itu berusia 80 tahun mengalami penurunan kesehatan. Kedua kakinya mengalami pembengkakan dan menghitam. Ia telah menjalani pemeriksaan intensif di RSCM. Menurut Guntur, pengacaranya, Ba’asyir mengidap kista di kaki kanannya.
 
Isu pemindahan lapas tahanan dan grasi pun mencuat. Namun, tim pengacara menjelaskan bahwa Ba’asyir menolak grasi karena hingga saat ini ia tidak mernah merasa bersalah. Sedangkan, syarat utama permohonan grasi adalah dengan mengakui kesalahannya. (AC/DN)  (Photo/Antara)
 
PENDIDIKAN
Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur (1959)
Fakultas Dakwah Universitas Al-Irsyad, Solo, Jawa Tengah (1963)
 
KARIER
Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam Solo
Sekretaris Pemuda Al-Irsyad Solo
Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia (1961)
Ketua Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam
Pemimpin Pondok Pesantren Al Mu'min (1972) 
Ketua Majelis Mujahidin Indonesia (2002)


Berita Terkait
Abu Bakar Baasyir Blak-blakan Dukung Anies: Paling Cocok Gantikan Jokowi

Abu Bakar Baasyir Blak-blakan Dukung Anies: Paling Cocok Gantikan Jokowi

Politik

16 Januari 2024
Amien Rais Temui Abu Bakar Ba’asyir di Ngruki, Ada Apa?

Amien Rais Temui Abu Bakar Ba’asyir di Ngruki, Ada Apa?

Nasional

26 November 2023
Pengakuan Terbaru Abu Bakar Ba'asyir: Pancasila Tidak Syirik

Pengakuan Terbaru Abu Bakar Ba'asyir: Pancasila Tidak Syirik

Nasional

2 Agustus 2022
Pernah Satu Tahanan, Ariel NOAH Kagumi Ustaz Abu Bakar Ba'asyir

Pernah Satu Tahanan, Ariel NOAH Kagumi Ustaz Abu Bakar Ba'asyir

Gosip

5 Mei 2021
Polri Tunggu Kemenkumhan untuk Pengamanan Abu Bakar Ba’asyir

Polri Tunggu Kemenkumhan untuk Pengamanan Abu Bakar Ba’asyir

Nasional

28 November 2020
Gayus Tambunan, Abu Bakar Ba'asyir hingga Buni Yani Dapat Remisi

Gayus Tambunan, Abu Bakar Ba'asyir hingga Buni Yani Dapat Remisi

Nasional

16 Agustus 2019
Mardani: Jokowi Pemain Utama 'Drama' Pembebasan Abu Bakar Ba'asyir

Mardani: Jokowi Pemain Utama 'Drama' Pembebasan Abu Bakar Ba'asyir

Nasional

30 Januari 2019
Dirjen PAS Tegaskan Abu Bakar Ba'asyir Tak Mau Teken Setia Pancasila

Dirjen PAS Tegaskan Abu Bakar Ba'asyir Tak Mau Teken Setia Pancasila

Nasional

29 Januari 2019
Dirjen PAS: Abu Bakar Ba'asyir Tak Ajukan Pembebasan Bersyarat

Dirjen PAS: Abu Bakar Ba'asyir Tak Ajukan Pembebasan Bersyarat

Nasional

29 Januari 2019
Abdul Rohim: Ustaz Ba'asyir Tolak Teken Surat Setia NKRI Itu Hoax

Abdul Rohim: Ustaz Ba'asyir Tolak Teken Surat Setia NKRI Itu Hoax

Nasional

29 Januari 2019
Drama Tarik Ulur Batal Bebasnya Abu Bakar Ba'asyir

Drama Tarik Ulur Batal Bebasnya Abu Bakar Ba'asyir

Nasional

29 Januari 2019
Mahendradatta: Kondisi Kesehatan Ba'asyir Menurun

Mahendradatta: Kondisi Kesehatan Ba'asyir Menurun

Nasional

29 Januari 2019
Istana Tegaskan Kunci Kebebasan Ba'asyir Tak Lagi di Jokowi

Istana Tegaskan Kunci Kebebasan Ba'asyir Tak Lagi di Jokowi

Nasional

28 Januari 2019
Mahfud MD: Yusril Bukan Menkumham, Penasihat Presiden juga Bukan

Mahfud MD: Yusril Bukan Menkumham, Penasihat Presiden juga Bukan

Politik

26 Januari 2019
Buya Syafii Sesalkan Sikap Ba'asyir yang Tak Akui Pancasila

Buya Syafii Sesalkan Sikap Ba'asyir yang Tak Akui Pancasila

Nasional

25 Januari 2019
BNPT: Ba'asyir Napi Hardcore, Sama Sekali Tak Mau Ikut Deradikalisasi

BNPT: Ba'asyir Napi Hardcore, Sama Sekali Tak Mau Ikut Deradikalisasi

Nasional

24 Januari 2019
Polemik Remisi Terpidana Pembunuhan Wartawan dan Kasus Ba'asyir

Polemik Remisi Terpidana Pembunuhan Wartawan dan Kasus Ba'asyir

Nasional

24 Januari 2019
Polemik Ba'asyir, PKS Sindir Pencitraan untuk Kepentingan Pilpres 2019

Polemik Ba'asyir, PKS Sindir Pencitraan untuk Kepentingan Pilpres 2019

Politik

24 Januari 2019
Polemik Pembebasan Ba'asyir, Yusril Dinilai Lakukan Manuver Berbahaya

Polemik Pembebasan Ba'asyir, Yusril Dinilai Lakukan Manuver Berbahaya

Politik

24 Januari 2019
Batal Bebas, Abu Bakar Ba'asyir Sangat Kecewa

Batal Bebas, Abu Bakar Ba'asyir Sangat Kecewa

Nasional

23 Januari 2019
Share :